Sabtu, 18 April 2009

manfaat berjilbab

Buat temen2 muslimah kayaknya kudu baca nih…

  1. Rambut Muslimah yang erjilbab terlindung dari sengatan panas matahari dan terlindung dari debu serta polusi, sehingga ketika jilbabnya dibuka, rambutnya tampak selalu bersinar. Rambut indahnya hanya diperlihatkan untuk orang-orang yang berhak melihatnya.
  2. Terjaga dari pandangan pria nakal. Muslimah yang berjilbab tidak mengumbar tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangan. Oleh karena itu, pria pun terbatas memandangnya.
  3. Pria segan menggoda apalagi melecehkan. Biasanya, pria segan mendekati apalagi menggoda wanita berjilbab, kecuali kalau peluang itu diciptakan oleh wanita itu sendiri.
  4. Termotivasi untuk terus menuntut ilmu dan mengamalkannya. Muslimah yang berjilbab merasa dirinya menjadi alat ukur kebaikan dan kesuksesan. Tuntutan ini sangat bagus karena memacu dirinya untuk senantiasa berlomba meraih prestasi, kebaikan, dan sekuat mungkin menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat mencemarkan nama baik Islam oleh perbuatan dosa dan tercela.
  5. Terjaga kehormatannya. Wanita berjilbab akan selalu menjaga kehormatannya seiring dengan ilmu yang dimilikinya karena mereka mengetahui dan dapat membedakan perilaku yang harus dilakukan dengan perilaku yang harus dihindari. Wanita berjilbab dan berilmu merasa selalu diawasi Allah dari segala kemaksiatan.
  6. Terjaga dari polusi. Berjilbab berarti menutup aurat. Kain penutup yang menutupi bagian tubuh wanita menghalangi kotoran dan polusi udara.

Kamis, 16 April 2009

makna jilbab

Pengertian Kewajiban Berjilbab

Dalam kehidupan umum, yaitu pada saat seorang wanita keluar rumah atau pun wanita di dalam rumah bersama pria yang bukan muhrimnya maka syara’ telah mewajibkan kepada wanita untuk berjilbab. Pakaian jilbab yang diwajibkan tersebut adalah memakai khimar/kerudung, jilbab/pakaian luar dan tsaub/pakaian dalam. Jika bertemu dengan pria yang bukan mahromnya/keluar rumah tanpa menggunakan jilbab tersebut meskipun sudah menutup aurat maka ia dianggap telah berdosa karena telah melanggar dari syara’. Jadi pada saat itu wanita Muslimah harus mengenakan tiga jenis pakaian sekaligus yaitu khimar/kerudung, jilbab/pakaian luar dan tsaub/pakaian dalam.

Khimar (kerudung)

Perintah syara’ untuk mengenakan khimar bagi wanita yang telah baligh pada kehidupan umum terdapat dalam QS An Nuur: 31. Kata juyuud dalam ayat tersebut merupakan bentuk jamak dari kata jaibaun yang berarti kerah baju kurung. Oleh sebab itu yang dimaksud ayat itu ”hendaklah wanita Mukminah menghamparkan penutup kepalanya di atas leher dan dadanya agar
leher dan dadanya tertutupi”.

Berkaitan dengan ini Imam Ali Ash Shabuni dalam Kitab Tafsir Ayatil Ahkam berkata: ”Firman Allah, hendaklah mereka mengulurkan kerudung mereka” itu digunakan kata Adh dharbu adalah mubalaghah dan di muta’adikannya dengan harf bi adalah memiliki arti ”mempertemukan”, yaitu kerudung itu hendaknya terhampar sampai dada supaya leher dan dada tidak tampak (juz 2: 237).
Wanita jahiliyah berpakaian berlawanan dengan ajaran Islam. Mereka memakai kerudung tetapi dilipat ke belakang/punggung
dan bagian depannya menganga lebar sehingga bagian telinga dan dada mereka nampak (lihat Asy Syaukani dalam Faidlul Qodir dan Imam Al Qurtubi dalam Jaami’u lil Ahkam juz 12: 230). Di zaman jahiliyah apabila mereka hendak keluar rumah untuk mempertontonkan diri di suatu arena mereka memakai baju dan khimar (yang tidak sempurna) sehingga tiada bedanya antara wanita merdeka dengan hamba sahaya (Muhammad Jalaluddin Al Qasimi dalam Mahaasinut Ta’wil, juz 12:308).

Jilbab

Ada pun untuk mengenakan jilbab bagi wanita dalam kehidupan umum dapat kita perhatikan QS Al Ahzab: 59. Allah
SWT memberikan batasan mengenai pakaian wanita bagian bawah. Arti lafadz yudniina adalah mengulurkan atau memanjangkan sedangkan makna jilbab adalah malhafah, yaitu sesuatu yang dapat menutup aurat baik berupa kain atau yang lainnya. Dalam kamus Al Muhith disebutkan bahwa jilbab adalah pakaian lebar dan longgar untuk wanita serta dapat menutup pakaian sehari-hari (tsaub) ketika hendak keluar rumah. Ummu Atiya Ra: ”Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami untuk keluar pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, baik para gadis yang sedang haid maupun yang sudah menikah. Mereka yang sedang haid tidak mengikuti shalat dan mendengarkan kebaikan serta nasihat-nasihat kepada kaum Muslimin. Maka Ummu Athiyah berkata: Ya Rasulullah, ada eseorang yang tidak memiliki jilbab maka Rasulullah SAW bersabda: ”Hendaklah saudaranya meminjamkan kepadanya”(HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan Nasa’i).


Adapun jilbab/pakaian luar yang disyaratkanadalah:

1. Menjulur ke bawah sampai menutupi kedua kakinya (tidak berbentuk potongan atas dan bawah, baik rok atau celana (seluar) panjang) sebab firman Allah SWT: ”Dan hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”,
yaitu hendaklah diulurkan jilbabnya ke bawah sampai menutup kaki bagian bawah. Sebab diriwayatkan dari Ibnu Umar Ra yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Barang siapa mengulurkan pakaian karena sombong maka Allah tidak akan memandangnya di hari kiamat.Ummu Salamah bertanya: ‘Bagaimanakah wanita dengan ujung pakaian yang dibuatnya?’ Rasulullah SAW menjawab: ‘Hendaklah diulurkan sejengkal’. Ummu Salamah bertanya lagi: ‘Kalau demikian telapak kakinya terbuka?’ Maka jawab Nabi SAW: ‘Jika demikian perpanjanglah sampai satu hasta dan jangan ditambah’.” (HR Jamaah).Hadis ini menjelaskan bahwa jilbab diulurkan kebawah sampai menutup kedua kakinya. Meskipun kedua kakinya
tertutup dengan kaus kaki atau sepatu, maka hal itu tidak menggantikan fungsi mengulurkan jilbab yang dihamparkan sampai ke
bawah sehingga kakinya tidak tampak.

2. Bukanlah pakaian tipis sehingga warna kulit dan lekuk tubuhnya tampak. Dari Usamah bin Said Ra: ”Rasulullah SAW
pernah memberikan kain qibthi (sejenis kain tipis). Kain ini telah beliau terima sebagai hadiah dari Dahtah Al Kalabi tetapi
kemudian kain tersebut akan aku berikan kepada istriku, maka tegur Rasulullah kepadaku: ”Mengapa tidak mau pakai saja kain qibthi itu?” Saya menjawab: ”Ya Rasulullah, kain itu telah saya berikan kepada istriku”. Maka sabda Rasulullah: ”Suruhlah dia mengenakan pula baju di bagian dalamnya (kain tipis itu) karena aku khawatir nampak lekuk-lekuk tubuhnya” (HR Ahmad). Dan diriwayatkan pula dari Aisyah Ra (HR Abu Daud).

3. Bukanlah pakaian yang menyerupai laki-laki (seperti celana (seluar) panjang), tetapi bila sebagai tsaub/pakaian adalah boleh. Sebagai pakaian dalam, celana panjang tersebut panjangnya hendaklah lebih pendek daripada jilbab itu sendiri. ”Rasulullahmelaknat laki-laki yang berpakaian seperti wanita dan melaknat wanita yang berpakaian seperti pakaian laki-laki.” ‘(HR Abu Daud).

4. Tidak memakai wangi-wangian yang sampai menyebarkan bau yang dapat menarik perhatian laki-laki. Sabda Rasul
SAW: ”Siapa saja wanita yang memakai wewangian kemudian berjalan melewati suatu kaum dengan maksud agar mereka mencium harumnya, maka ia telah berzina.” (HR Nasa’i, Ibnu Hibban, dan Ibnu Khuzaimah).

Pakaian tsaub

Sedangkan kewajiban mengenakan pakaian tsaub (pakaian dalam, pakaian sehari-hari ketika di rumah yang tidak ada
laki-laki asingnya) dapat dipahami berdasarkan pengertian dalalatul isyarah bahwa setelah dilepaskannya jilbab/pakaian luar bukan berarti wanita tua tersebut tanpa busana sama sekali. (Imam Muhammad Abu Dzahrah dalam kitab Ushulul Fiqh: 164-147, Abdul Wahab Khallaf dalam kitab Ilmu Ushul Fiqh: 143-153, dan Syeikh Taqiyuddin an Nabhani dalam kitab Asyakhshiyah Islamiyah juz 3: 178-179).


Model dan cara pemakaian jilbab

Adapun mengenai model dan cara pemakaian dan jilbab haruslah sederhana dan tidak mencolok baik dari segi warna maupun bentuknya sehingga menarik perhatian laki-laki.
Perhatikan Firman Allah SWT: ”Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang jahiliyah dahulu (QS 33: 33). Dan diriwayatkan dari Ummu Salamah Ra: Nabi SAW pernah menemui Ummu Salamah Ra yang pada waktu itu sedang
memperbaiki letak kerudungnya, maka sabda beliau SAW, ”Lipatlah sekali jangan dua kali” (HR Abu Daud).

Jilbab, misalnya, dapat digunakan dengan memakai kancing, kain yang dilipat-lipat dan sebagainya, asalkan syarat jilbab tersebut di atas terpenuhi. Jadi tidak asal menutup aurat.

Dengan demikian jelaslah bahwa syara’ telah menetapkan bentuk khimar dan jilbab secara nyata. Khimar/kerudung adalah kain yang terhampar dapat menutupi bagian kepala (termasuk telinga selain wajah) sampai menutupi dada dan tidak menampakkan warna kulit. Sedangkan jilbab adalah baju kurung atau jubah yang tidak terputus dari atas hingga bawah. Jika pakaian penutup aurat berupa baju potongan, yang terdiri dari beberapa potongan maka bukan termasuk dalam kategori jilbab. Jika wanita dalam kehidupan umum dengan tidak memakai jilbab dalam pengertian tersebut maka ia berdosa meskipun pakaiannya menutupi seluruh auratnya, sebab diwajibkan menggunakan pakaian luar yang diulurkan ke bawah sampai menutupi kedua kakinya.


Kesimpulan

Dengan demikian telah jelas bahwa syariat berjilbab adalah wajib bagi kaum Muslimah sejak zaman Nabi SAW sampai
sekarang. Jilbab dipahami sebagaimana adanya yaitu khimar, jilbab, dan tsaub.
Jadi jilbab tidak hanya diwajibkan untuk wanita Muslimah di Aceh, akan tetapi jilbab telah diwajibkan oleh syara’ bagi
Muslimah Indonesia dan wanita Muslimah di seluruh dunia tanpa kecuali.

Sehingga pernyataan penulis (Sayed Mahdi) telah menyimpang dari kaidah-kaidah syara’, yaitu:
1. Alquran tidak menyebut batas aurat. Bahkan para ulama –menurut penulis– pun ketika membahasnya berbeda
pendapat. Memang dalam Alquran secara eksplisit tidak menyebutnya, akan tetapi secara nyata telah memerintahkan kita
agar mentaati apa-apa yang dibawa Rasulullah SAW (QS Al Hasyr:7).
Menurut Hadis riwayat Abu Daud: ”Wahai Asma, sesungguhnya wanita itu apabila telah menginjak dewasa (baligh/haid)
maka tidak boleh nampak dari tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjuk pada wajah dan telapak tangannya”. Dari Hadis ini para ulama salaf dahulu tidak berbeda pendapat bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Sedangkan perbedaan pendapat hanya terletak bahwa apakah muka juga termasuk aurat atau bukan sehingga pemakaian cadar pun masih diperdebatkan.

2. Jilbab (terlepas dari bagaimana bentuknya). Pernyataan tersebut secara eksplisit mengandung pengertian bahwa syara’
tidak menyebutkan model jilbab secara jelas. Padahal dari ayat di tas dapat dipahami secara jelas bahwa syarat jilbab telah ditentukan oleh syara’.

3. Pemakaian kaidah ushul al hukmu yaduru ma’a illatihi wujudan wa ‘adaman, dalam kasus jilbab ini bahwa jilbab sesuai dipakai dalam iklim kering dan panas ala gurun pasir Arabiyah dan sama sekali tidak kondusif di iklim tropis.
Pemakaian kaidah ini mengandung kesalahan sebab ia hanya digunakan ketika hukum-hukum syara’ yang berkaitan
dengan perbuatan manusia dalam hubungannya antara sesama manusia. Sedangkan masalah jilbab adalah hukum-hukum
syara’ yang berkaitan dengan pakaian. Dalam hal ini tidak boleh dicari-cari ‘illatnya/memang bersifat tauqifi sebagaimana
adanya. Dengan kata lain tidak boleh dikaitkan secara mutlak(An Nabhani, Mafaahiim, hal 29-31).

4. Kaidah ushul yang menyatakan bahwa hukum dapat sebab berbedanya waktu. Kaidah ini salah karena dua hal, yaitu Pertama, pemunculan kaidah ini ada mulai zaman keruntuhan negara Khilafah Islamiyah pertengahan abad ke-18 Masehi.
Pada zaman ini berbagai pemikiran yang menyimpang dari syara’ atas nama Islam telah banyak beredar di masyarakat. Jumlah
para ulama pun yang selamat dari pemikiran yang rusak sangat sedikit. Sedangkan penulis menukil pendapat ulama seperti Ibnu’Abdin yang hidup di abad 19 M yang kemungkinan beliau telah terpengaruh pemikiran yang telah menyimpang dari kaidah-kaidah syara’. Kedua, kaidah ushul ini amat berbahaya sebab hukum syara’dapat berubah-ubah terus. Padahal ayat jilbab tersebut adalah qath’i. Yang seharusnya tidak memerlukan penafsiran lagi tentang kewajibannya.

Oleh karena itu, saya sangat menyayangkan pemikiran penulis yang notabene adalah pemikir muda Islam yaitu Mahasiswa
PTIQ Jakarta. Bukankah Allah SWT telah berfirman:

”Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya niscaya Allahmemasukkannya ke dalam api neraka” (QS An Nisaa’: 14). Na’udzubillahi min dzalik!! Maka sadarlah wahai saudaraku.

cinta kepada allah swt

Sahabat. Siapa yang pernah merasakan kemesraan dalam persahabatan, maka dia pastinya tidak akan melupakan kemesraan itu selamanya. Tambahan, jika persahabatan itu asasnya adalah keimanan kepada ALLAH, dan matlamatnya adalah untuk mencari keredhaanNya.

Baru-baru ini, semasa bermain bola tampar di Gelanggang Bola Tampar Yarmouk, tangan saya menyapa tangan seorang sahabat. Biarlah nama dia saya rahsiakan. Beberapa kali tangan kami bersapa. Setiap kali mendapat mata, atau setiap kali salah seorang antara kami melakukan yang terbaik, maka tangan kami akan bersentuhan.

Tangannya hangat.

Ketika saya pulang ke rumah, saya tersenyum sendirian. Dahulu, saya mempunyai seorang sahabat juga, dan di medan bola tampar jugalah, dia memegang tangan saya seerat mungkin. Ketika itu, dia melakukan kesilapan, dan bila tangan kami bersentuhan, dia seakan-akan berbicara dalam senyap, “ Hilal, berilah ana semangat”


Manfaat Sholat Secara Medis


flower3.jpg

Dr. Bahar Azwar, SpB-Onk, seorang dokter spesialis bedah-onkologi ( bedah tumor ) lulusan FK UI dalam bukunya ” Ketika Dokter Memaknai Sholat ” mampu menjabarkan makna gerakan sholat. Bagaimana sebenarnya manfaat sholat dan gerakan-gerakannya secara medis?

Selama ini sholat yang kita lakukan lima kali sehari, sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi kehidupan kita. Mulai dari berwudlu ( bersuci ), gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa hebatnya baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional. Tetapi sayang sedikit dari kita yang memahaminya. Berikut rangkaian dan manfaat kesehatan dari rukun Islam yang kedua ini.

Manfaat Wudlu Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi.

Rabu, 15 April 2009

Tips Kesehatan Kulit: Mengatasi atau Menghilangkan Jerawat dengan Lidah Buaya

Diterbitkan Senin, 2 Juli 2007 147 Komentar
Tags: , , , , , , , ,

Sekali lagi saya ingin menegaskan sebagaimana telah saya singgung di awal tulisan saya mengenai Tips kesehatan, bahwa kemanjuran maupun efek samping dari semua tips yang saya berikan bukan merupakan tanggung jawab saya. Saya hanya ingin berbagai pengalaman dan jika itu membantu kawan-kawan yang membutuhkan saya sudah cukup puas. Jangan salahkan saya jika tips dan trik tentang obat atau Tips kesehatan tidaklah manjur atau mungkin malah membuat penyakit anda semakin parah.

Bagi ibu saya maupun saya, jerawat bukanlah hal yang asing. Tidak hanya jerawat, komedo maupun bintik-bintik yang mengganggu pemandangan muka pun tidak terlewatkan mampir di muka saya maupun ibu saya. Perbedaan antara ibu saya dan saya adalah jikalau ibu saya mampu dengan ketelatenan mengurus dan mengobati atau berusaha menghilangkan jerawat di muka, sedangkan saya lebih suka membiarkannya dan tidak ambil pusing. Ini mungkin karena saya seorang pria atau lelaki sedang ibu saya seorang wanita.

Tips Kesehatan mengatasi atau menghilangkan jerawat ini saya beri catatan sedikit yang berkaitan dengan parah tidaknya jerawat yang mampir di pipi anda. Jikalau anda mememiliki jerawat yang cukup banyak dan memiliki kulit yang sensitif dengan jerawat, saya merasa bahwa cara yang akan saya berikan ini tidaklah manjur bagi anda. Hal ini mengingat pengalaman ibu saya yang hanya memiliki jerawat yang sedikit.

Tanaman Lidah buaya tumbuh lumayan banyak di teras rumah kami sehingga untuk mendapatkannya bukanlah hal yang sulit. Hal ini mungkin sedikit berbeda dengan anda yang tidak menyukai tanam menanam di pekarangan rumah. Kita langsung saja. Apa yang dilakukan ibu saya untuk menghilangkan jerawat atau komedo? Inilah yang saya saksikan.

Ambil satu daun Lidah Buaya dan Potonglah menjadi beberapa bagian. Kemudian iris kulit luarnya sebagian sampai tampak daging dan lendirnya yang putih. Nah oleskan saja dibagian yang muncul jerawat. Jika anda cukup rajin melakukannya tiap pagi dan sore atau sebelum tidur, semoga jerawat anda bisa mengering dan hilang dalam 3 hari. Setidaknya inilah yang terjadi pada ibu saya. Sedang saya sendiri karena dasarnya malas dengan hal seperti ini, jerawat saya masih banyak dan saya biarkan tumbuh di pipi dan muka.

Seperti saya janjikan di komentar di postingan ini bahwa saya akan membuat blog tersendiri yang membahas segala problematika jerawat, walau masih dalam tahap kontruksi, saya perkenalkan blog Tentang Jerawat untuk yang care n peduli pada Jerawat dan anak cucunya:

Bicara Jerawat

Blog tersebut memberikan informasi tentang Penyebab Jerawat Utama maupun Penyebab Jerawat lainnya yang bisa berasal dari keturunan, makanan dll. Tersedia juga informasi mengenai Penanganan secara ilmiah cara Menghilangkan Jerawat, serta terdapat pula Penjelasan mengenai Bakteri Jerawat atau Propionibacterium Acnes, yang disebut sebut sebagai penyebab dari munculnya jerawat sampai terjadi peradangan di kulit.

Untuk sumbangsih artikel dan sejenisnya silahkan kirimkan ke alamat email saya di haqiqie at gmail dot com. Kalau pantas dan bermanfaat saya akan publish ke blog Bicara Jerawat. Telah ada satu penyumbang artikel bernama NEVIKA ADITYA , yang menyarankan untuk menggunakan Jeruk Nipis sebagai penghilang jerawat. Silahkan kunjungi untuk menengok barang sebentar.

Ringkasan:
Ambil satu daun Lidah buaya
Potong beberapa bagian
Kelupas Kulit luarnya
Oleskan dibagian yang muncul jerawat
Ulangi tiap pagi dan Sore
Semoga Bermanfaat

Haqiqie Suluh

Link Tulisan Terkait:

01. Mengatasi Kutil dengan “Buih” Kayu Bakar
02. Mengatasi Sengatan Ubur-ubur
03. Mengatasi Mata merah Iritasi dengan Daun Sirih
04. Tips Kesehatan: Mengatasi Kulit Sensitif
05. Tips Pijat Tradisional: Menghilangkan Sakit Kepala dan Sakit Gigi

Kamis, 09 April 2009

makna pendidikan

ini tulisan saya di kelas 2 IA 1, pas ada lomba penulisan artikel. Kayaknya kalo diedit lagi bisa dikirim yah nanti dalam rangka hari pendidikan nasional.

Tak bisa dipungkiri pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya pendidikan seseorang yang pada awalnya tidak mengetahui apa-apa menjadi mengetahui segala hal. Dari yang tidak bisa menulis dan membaca menjadi terampil menulis dan membaca. Dari seseorang yang tidak berkemampuan apapun menjadi seseorang yang pandai dan berkemampuan IPTEK. Dalam Islam hal ini tercantum dalam surat Al-Alaq, “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.” Dengan demikian jelaslah manusia memiliki kewajiban dalam mencari ilmu terutama dengan memperoleh pendidikan yang layak.

Sejak kapan seseorang memperoleh pendidikan? Apakah sekolah merupakan pendidikan yang pertama dan paling utama? Tentu saja tidak. Bahkan sebelum dilahirkan seseorang telah memperoleh pendidikan. Seorang laki-laki harus memilih calon istri yang cerdas, begitu juga wanita harus memilih pasangan hidup yang cerdas. Hal ini penting dilakukan karena apabila kedua orang tua memiliki pendidikan yang baik dan memiliki kecerdasan kemungkinan besar anak-anaknya pun akan memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi.

pantun

Sirih junjung sirih pinang
Sirih kami susun bertingkat
Adat dijunjung pusaka dikenang
Bangsa berbudi hidup muafakat

Sirih junjung sirih pinang
Sirih kuning diberi nama
Adat dijunjung pusaka dikenang
Hidup berbudi muafakat bersama

Sirih kuning sirih dara
Sirih tanya berserta cincin
Hidup beradat aman sejahtera
Budaya lama tetap terjamin

Sirih kuning diberi nama
Sirih tanya berserta cincin
Hidup berunding muafakat bersama
Bangsa mulia budaya dijamin

Orang Jawa turun ke dusun
Singgah sejenak di pinggir kota
Kami bawa sirih tersusun
Sudilah sepiak pembuka kata

tujuan sholat

tujuan shalat adalah ingat akan sifat Allah. Tujuan ini tercapai bila di luar shalat, kita pun ingat akan sifat-Nya itu, seolah-olah kita berada di dalam shalat. Di segala kegiatan, yang santai atau pun serius, kita dapat mengingat sifat-Nya.

Ingat akan sifat Allah itulah inti kecerdasan spiritual. Inilah yang terutama menjadikan shalat kita mencegah kita dari berbuat keji dan munkar. Saat bercakap-cakap dengan media telepon, misalnya, ingat akan sifat Allah akan mencegah kita dari melecehkan orang, berkata bohong, menyebarkan fitnah, dan sebagainya.

CINTA KEPADA ALLAH SWTApr 15, '08 3:49 PM
for everyone
Category:Books
Genre: Reference
Author:Dipublikasikan oleh Abdullah
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
Sepuluh Resep Menggapai Cinta Allah Ta’ala
Cintailah Allah dan berusahalah untuk menggapai cintaNya. Inilah beberapa resep yang
menyebabkan seseorang mencintai Allah Ta’ala :
- Membaca Al-Qur’an dengan tadabbur dan memahaminya dengan baik.
- Mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan shalat sunat setelah mendahulukan shalat wajib.
- Selalu dzikirullah (mengingat Allah) dalam segala kondisi dengan hati, lisan dan perbuatan.
- Mengutamakan kehendak Allah di saat berbenturan dengan kehendak hawa nafsu.
- Menanamkan dalam hati nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta’ala dan memahami maknanya.
- Memperhatikan karunia dan kebaikan Allah kepada kita.
- Menundukkan hati dan diri ke haribaan Allah.
- Menyendiri untuk beribadah kepada Allah, bermunajat dan membaca kitab suciNya di waktu malam
saat orang lelap tidur.
- Bergaul dan berkumpul bersama orang-orang shaleh, mengambil hikmah dan ilmu dari mereka.
- Menjauhkan sebab-sebab yang dapat menjauhkan kita daripada Allah.

Makna persahabatan dengan Allah

"Makna persahabatan dengan Allah adalah bersahabat dengan karunia dan nikmat-Nya. Bersahabat dengan nikmat-Nya adalah bersyukur. Bersahabat dengan ujian-Nya adalah bersabar. Bersahabat dengan perintah-Nya adalah menghormati dan menunaikan. Bersahabat dengan larangan-Nya adalah menjauhi. Bersahabat dengan ketaatan adalah bersikap ikhlas. Dan bersahabat dengan Alqur'an adalah merenungkan." (Ibnu Atha'illah)

makna sholat

MAKNA SHOLAT

Saat terindah bagi seorang pecinta adalah ketika ia bertemu, bercengkrama, dan berdialog dengan orang yang dicintainya. Ketika itu, segala beban hidup dan kenestapaan akan hilang seketika. Bagi para shalihin, bertemu Allah lewat shalat adalah saat yang paling dinantikan. Karena pada waktu itulah mereka bisa mencurahkan semua isi hati tentang rasa cemasnya dan risaunya diri tatkala kerinduan menghampiri dan bermi’raj menuju Allah.

Dalam melaksanakan kewajiban sholat lima waktu kita dapat menghadirkan beberapa makna dalam kehidupan sehari-hari diantaranya: mengajari kita bagaimana mengawali segala sesuatu dengan niat yang baik, hal ini bisa tercermin, sebelum memulai shalat kita harus mengawalinya dengan niat. Niat sangat penting dalam ibadah. Diterima tidaknya sebuh ibadah akan sangat dipengaruhi oleh niat.

Dengan gerakan sholat yang dinamis, diantaranya: dimulai dengan takbir (mengangkat kedua tangan), rukuk, I’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, dan diakhiri dengan salam. Diantara kesemua gerakan dalam sholat yang paling mengesankan adalah sujud, ini dikarenakan kebanyakan dari kita menganggap bahwa kepala merupakan sumber kemuliaan tapi ketika sujud, kepala dan kaki sama derajatnya. Bahkan setiap orang yang sama derajatnya ketika sholat ini mengandung hikmah. Bahwa dalam hidup kita harus tawadhu. Ketawadhuan adalah cerminan kesuksesan mengendalikan diri, mengenal Allah, dan mengenal hakikat hidupnya. Bila kita tawadhu (rendah hati) maka Allah akan mengangkat derajat kita. Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: sesungguhnya Rasulullah saw, bersabda: “Sedekah tidak akan mengurangi harta (sebab Allah akan mengganti yang lebih banyak), setiap orang yang suka mengampuni (kesalahan teman), akan ditambah kemuliaannya oleh Allah. Dan seseorang bila bertawadhu, karena Allah akan diangkat derajatnya.” (H.R. Muslim).

Sholat mengajarkan kepada kita bagaimana hidup bersih, sehat, dan menjaga kesucian baik secara lahir maupun batin. Tidak akan pernah diterima shalat seseorang apabila tidak diawali dengan bersuci. Dalam Q.S. As Syams: 9-10 Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan dirinya dan sesungguhnya sangat merugi orang yang mengotori dirinya”. Dengan kata lain, siapa yang shalatnya khusyuk maka ia akan selalu berpikir bagaimana lahir batinnya bisa selalu bersih.

Makna selanjutnya dari shalat adalah salam. Shalat selalu diakhiri dengan salam, yang merupakan sebuah doa semoga Allah memberikan keselamatan, rahmat, dan keberkahan bagimu. Ucapan salam ketika shalat merupakan garansi bahwa diri kita tidak akan pernah berbuat zalim pada orang lain. Ini adalah kunci sukses, karena setiap kali kita berbuat zalim, maka kezaliman itu akan kembali pada diri kita.

Semoga kita dapat melaksanakan kewajiban sholat dengan khusuk yang pada akhirnya mampu mengaplikasikan makna sholat dalam kehidupan sehari-hari.

Penggemar Fanatik Doraemon

Category: Humor Umum

Sepasang calon pengantin mau menikah hari ini, mereka berdua penggemar serial kartun Doraemon. Saat mereka ijab kabul si mempelai laki laki,lalu mengucapkan kalimat akad nikah sbb:

Laki laki : "Saya terima nikah-nya Doi binti Mak Erot, dengan mas kawin serial "Doraemon" dari jilid 1 sampai tamat dibayar Tunai.

Penghulu dan hadirin :....ha...ha...ha...ha...haaaa......

Rabu, 08 April 2009

funny story

“Pak, Toni sekarang sudah semakin pandai, sampai jadi omongan orang,” kata seorang istri kepada suaminya sambil menghadapkan anaknya itu.

Dengan penuh kasih sayang, sang Bapak membelai-belai kepala sang anak sambil berkata dengan bangga, “Lha wong anaknya siapa to, Bu! Siapa lagi yang bisa didik jadi berhasil begini kalau bukan aku, Bapaknya!”

“Lho?!” istrinya keheranan. “Jangan salah mengerti to, Pak! Lha wong yang aku maksud, Toni anakmu itu sekarang sudah pandai mencuri ayam tetangga!”

all about me

all about me

saya merupakan blogger pemula,,,
saya berharap dapat belajar dari para blogger yang lain
oleh karena itu para blogger harap memberikan kritik N sarannya .